o Definisi Pemuda
Pemuda atau generasi muda merupakan
konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Hal ini merupakan
pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat
pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita
perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai
harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai
masa depan.
Pemuda adalah
generasi penerus dari generasi terdahulu. Anggapan itu merupakan beban moral
yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan
generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan
persoalan-persoalan di antaranya kenakalan remaja, ke tidak patuhan pada orang
tua/guru, kecanduan narkotika, frustasi, masa depan suram, keterbatasan
lapangan kerja dan masalah lainnya. Seringkali pemuda dibenturkan dengan
“nilai” yang telah ada jika mereka berkelakuan di luar nilai tersebut.
Berbagai definisi berkibar akan makna kata pemuda. Baik ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa yang pantas disebut pemuda serta pertanyaan apakah pemuda itu identik dengan semangat atau usia. Terlebih kaitannya dengan makna hari Sumpah Pemuda.
Sejarah Hari Sumpah
Pemuda
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda
Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah
organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas
inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi
dalam tiga kali rapat.
Apa saja Kelebihan dan
Kekurangan Pemuda
Berdasarkan letaknya
yang berada di antara akhir masa remaja sampai akhir dewasa awal, maka pemuda
memiliki ciri-ciri yang secara positif dan negatif sebagai berikut:
1. Kemampuan
koginitifnya sudah penuh, hal ini tercermin dari kemampuan pemuda dalam
mengetahui dan memahami suatu persoalan yang pada akhirnya dapat membentuk
sikap pemuda terhadap permasalahan yang dihadapinya.
2. Kematangan
emosional, bahwa pemuda dengan dilandasi kemampuan berpikirnya dapat
mengendalikan dan menempatkan emosinya dalam menghadapi permasalahan.
3. Fungsi
reproduksinya meningkat, sejalan dengan perkem¬bangan biologis seorang pemuda
adalah kelompok manusia yang lebih siap untuk menikah dan memiliki keturunan.
4. Banyak
masalah, bahwa pemuda memang kaya akan ide-ide, dan ide ini sendiri dilandasi
oleh nilai-nilai ideal. Namun tidak semua ide dan keinginan tersebut dapat
terwujud karena kondisi di masyarakat sulit sekali mewujudkan nilai ideal
tersebut.
5. Keterasingan
sosial, kemampuannya untuk berpikir ideal dan tidak memihak acapkali mendorong
pemuda pada keadaan yang terasing dari lingkungan sosial.
6. Rasa
tanggung jawab yang tinggi, hal ini dilandasi keinginan untuk mewujudkan segala
sesuatu yang menjadi keinginannya. Akibatnya segala sesuatu yang dikerjakan,
dilakukannya secara bertanggung jawab.
7. Kreatif
dan inovatif, hal ini berkaitan dengan penciptaan ide-ide atau
pemikiran-pemikiran yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi.
8. Ketergantungan
dengan generasi yang lebih tua, hal ini dilandasi kenyataan pemuda itu masih
kurang akan pengalaman dan pengalaman itu adanya pada generasi yang lebih tua.
Princeton mendefinisikan kata
pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of life between
childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or
inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person”.
Sedangkan dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun. Contoh lain di Canada dimana negara tersebut menerapkan bahwa “after age 24, youth are no longer eligible for adolescent social services”.
Definisi
yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau
yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti:
a.
berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap
tatanan sistem yang rusak. Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka
berkata: ‘Siapakah yang (berani) melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan
kami? Se¬sungguhnya dia termasuk orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami
dengar ada seorang pemuda yang (berani) mencela berhala-berhala ini yang
bernama Ibrahim.” (QS.Al¬-Anbiya, 21:59-60).
b.
memiliki standar moralitas (iman), berwawasan,
bersatu, optimis dan teguh dalam pendirian serta konsisten dalam dengan
perkataan. Seperti tergambar pada kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni
gua).“Kami ceritakan kisah me¬reka kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya.
Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda.pe¬muda yang beriman kepada Tuhan mereka
dan Kami tambah¬kan kepada mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati
mereka di waktu mereka berdiri, lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah
Tuhan langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia,
se¬sungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh
dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
c. seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur
sebelum cita-citanya tercapai. Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi)
Musa. “Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan
berhenti (berjalan) sebelum sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan
ber¬jalan sampai bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
Jadi pemuda identik dengan sebagai
sosok individu yang berusia produktif dan mempunyai karakter khas yang spesifik
yaitu revolusioner, optimis, berpikiran maju, memiliki moralitas, dsb.
Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah kontrol diri dalam artian mudah
emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang paling menonjol adalah mau
menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial maupun kultural dengan
menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Peran penting dari seorang pemuda adalah pada kemampuannya melakukan perubahan. Perubahan menjadi indikator suatu keberhasilan terhadap sebuah gerakan pemuda. Perubahan menjadi sebuah kata yang memiliki daya magis yang sangat kuat sehingga membuat gentar orang yang mendengarnya, terutama mereka yang telah merasakan kenikmatan dalam iklim status quo. Kekuatannya begitu besar hingga dapat menggerakkan kinerja seseorang menjadi lebih produktif. Keinginan akan suatu perubahan melahir sosok pribadi yang berjiwa optimis. Optimis bahwa hari depan pasti lebih baik.
Peran Pemuda
di Masyarakat
Disaat kondisi bangsa seperti saat ini peranan generasi muda sebagai
pilar penggerak, pengawal jalannya reformasi, dan pembangunan sangat
diharapkan. Dengan organisasi dan jaringannya yang luas, pemuda dapat memainkan
peran yang lebih besar untuk mengawal jalannya reformasi dan pembangunan.
Permasalahan yang dihadapi saat ini, justru banyak generasi muda atau pemuda
yang mengalami disorientasi, dislokasi, dan terlibat pada kepentingan politik
praktis. Seharusnya melalui generasi muda terlahir inspirasi untuk mengatasi
berbagai kondisi dan permasalahan yang yang ada. Generasi muda yang mendominasi
populasi penduduk Indonesia saat ini, mesti mengambil peran sentral dalam
berbagai bidang untuk membangun bangsa dan Negara.
Sudah Saatnya pemuda menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin
perubahan. Pemuda harus memperjuangkan cita-cita bangsa melalui perjuangannya.
Generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan akan menjadi asset
yang potensial dan mahal dimasa depan. Saatnya pemuda memimpin perubahan.
Pemuda yang tergabung dalam berbagai Organisasi Kemasyarakatan, pemuda yang
memiliki persyaratan awal untuk memimpin perubahan. Mereka memahami dengan baik
kondisi daerahnya dari berbagai sudut pandang. Kemudian proses kaderisasi
formal, informal dalam organisasi, serta interaksi yang kuat dengan berbagai
lapisan sosial.
Peranan pemuda saat ini dalam sosialisasi
bermasyarakat menurun drastis. Mereka lebih mengutamakan kesenangan untuk
dirinya sendiri dan lebih sering bermain-main dengan kelompoknya. Padahal, dulu
biasanya pemuda lah yang berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan-kegiatan di
masyarakat seperti acara keagamaan, peringatan Hari Kemerdekaan, kerja bakti
dan lain-lain. Seandainya saja pemuda-pemuda zaman dahulu seperti Ir. Soekarno,
Bung Hatta, Bung Tomo dan lain-lain masih hidup pasti mereka sedih melihat
pemuda-pemuda sekarang ini yang lebih mementingkan kesenangan pribadi. Generasi
yang menjadi harapan mereka melanjutkan perjuangan mereka, tidak punya lagi
semangat nasionalisme.
Sebagai Pemuda kita harus sadar diri Negara ini membutuhkan
pendekar sakti untuk mewujudkan kesejahteraan di lingkungan masyarakat.
Mungkin di mata kita pemerintah sendiri tidak cukup baik mengusahakan
kesejahteraan bangsa ini, tetapi kita tinggal di negeri ini. Dampak dari baik
atau buruknya negeri ini, secara langsung maupun tidak langsung pasti akan
berhubungan dengan kehidupan kita di negeri ini. Jadi jangan
hanya bisa mengkritik, menyanggah, atau mencela saja, itu semua tidak dapat
membangun Negara kita. Tetapi terjunlah langsung seperti bergabung dalam
kegiatan politik, organisasi masyarakat, dan sebagainya. Belajarlah untuk
peduli terhadap bangsa dan lingkungan sekitar.
Masyarakat
masih membutuhkan pemuda-pemudi yang memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya
diri, inovatif, memiliki kesetiakawanan sosial dan semangat nasionalisme yang
tinggi dalam pembangunan nasional. Pemuda diharapkan mampu bertanggung jawab
dalam membina kesatuan dan persatuan NKRI, serta mengamalkan nilai-nilai yang
ada di dalam pancasila agar terciptanya kedamaian, kesejahteraan umum, serta
kerukunan antar bangsa. Bangun pemuda-pemudi Indonesia. Tanamkan semangat yang
berkobar di dadamu. Bersatulah membangun Negara tercinta. Seperti isi sumpah
pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 “satu tumpah darah, satu
bangsa dan satu bahasa”. Semoga Negara kita ini tetap bersatu seperti slogan
budaya bangsa yang tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika. Berkarya lah
pemuda-pemudi Indonesia, Majukan Negara Kita, Jadilah Soekarno dan Moh Hatta
berikutnya yang memiliki semangat juang tinggi dalam membangun bangsa.
Ada beberapa
kedudukan pemuda dalam pertanggung jawabannya atas tatanan masyarakat, antara
lain:
a.
Kemurnian idealismenya.
b.
Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap
nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru.
c.
Semangat pengabdiannya.
d.
Sepontanitas dan dinamikanya.
e.
Inovasi dan kreativitasnya.
f.
Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru.
g.
Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan
sikap dan keperibadiannya yang mandiri.
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat
merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
Peranan
pemuda dalam masyarakat dibedakan dalam 2 hal, yaitu :
a.
Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk
menyesuaikan diri
dengan tuntutan lingkungan
·
Pemuda meneruskan tradisi dan mendukung tradisi
·
Pemuda yang menyesuaikan diri dengan golongan
yang berusaha mengubah tradisi
b.
Peranan pemuda yang menolak menyesuaikan lingkungan
sekitarnya, dibedakan menjadi
·
Jenis pemuda bangkit, yaitu pengurai atau
pembuka kejelasan dari suatu masalah Social
· Jenis pemuda nakal, yaitu yang berniat tidak
melakukan perubahan pada budaya maupun masyarakat tetapi hanya berusaha
mendapat manfaat dari masyarakat dengan tindakan menguntungkan diri sendiri.
· Jenis pemuda radikal yaitu mereka yang memiliki
keinginan besar mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara cara radikal,
revolusiuner tanpa memikirkan lebih jauh bagaimana selanjutnya.