A.
Kesatuan Nusantara dalam Ke Bhinekaan
Indonesia
Pengertian
Wawasan Nusantara
· Pengertian
Wawasan Nusantara berdasarkan Tap MPR Tahun 1993 dan 1998, Wawasan Nusantara
merupakan wawasan nasional yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan UUD
1945 yaitu : cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam meyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
· Pengertian
Wawasan Nusantara Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara Untuk Diusulkan
Menjadi Tap MPR Yang Dibuat Lemhanas Tahun 1999.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang
dan sikap bangsaIndonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam
dan bernilai strategis dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam meyelenggarakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan
nasional.
Fungsi Wawasan Nusantara. Wawasan Nusantara
berfungsi sebagai :
Pedoman, motivasi, dorongan dan
rambu-rambu dalam menentukan kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan
baik bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh
masyarakat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
· Tujuan
Wawasan Nusantara.
Wawasan
Nusantara bertujuan, mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala bidang
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan nasional
daripada kepentingan orang perorang ataupun golongan.
SASARAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA DALAM
KEHIDUPAN NASIONAL
Sasaran implementasi Wawasan Nusantara
dalam kehidupan nasional adalah menjadi pola yang mendasari cara berfikir,
bersikap dan bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi, menangani berbagai
permasalahan menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh dalam bidang :
· Politik, menciptakan iklim
penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis.
· Ekonomi,
menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata.
· Sos-Bud, menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui dan menerima serta menghormati : segala
bentuk perbedaan (kebhinekaan) sebagai kenyataan yang hidup disekitarnya dan
sekaligus sebagai karunia Tuhan.
· Han-Kam,
menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan
bangsa yang lebih lanjut akan membentuk sikap bela negara pada setiap warga
negara Indonesia.
Kebhinekaan adalah
keranekagaman, beragam, bermacam-macam,dsb. Kebhinekaan merupakan realita yang
yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya terdapat keanekaragaman dalam hal
apapun yang sudah sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka dan
sebagai alat pemersatu dalam mewujudkan nasionalisme.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berkembang pastilah
memiliki keragaman yang tidak ada batasannya dari aspek apapun. Keragaman
bangsa Indonesia merupakan harta yang paling penting dalam menyatukan bangsa
baik dari segi apapun.Keragaman tersebut bukanlah hal yang mudah,karena
didalamnya terdapat perbedaan yang harus kita hargai dan hormati.Dengan
adanya berbagai perbedaan dan keragaman
maka dari itu kita harus mengacu pada semboyan Negara Indonesia yaitu BHINEKA
TUNGGAL IKA.
Kata bhinneka
berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka berarti "macam". Kata tunggal
berarti "satu". Kata ika berarti "itu".
Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu
Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia
tetap adalah satu kesatuan.Sehingga
Bhineka Tunggal Ika merupakan
semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno atau dengan
kata lain “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan
kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Bhineka Tunggal Ika bukanlah hanya sekedar
semboyan,melainkan tersimpan makna yang tersirat didalamnya yang harus kita
ketahui dan pahami.Pada prisnipnya semboyan bangsa Indonesia memiliki makna
yang sangat penting yaitu toleransi dan kesatuan. Pertama, Toleransi inilah
yang dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada perpecahan
atau konflik. Kedua, Kesatuan merupakan hal yang harus dilakukan dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan dari berbagai macam ras, suku, dan agama.
Semboyan ini haruslah kita terapkan bukan hanya sekedar
diketahui saja, Karena semboyan bangsa kita ini memiliki peranan yang sangat
penting dalam menumbuh kembangkan rasa nasionalisme kita terhadap
bangsa.Disamping itu,wujud nasionalisme dapat terbentuk apabila kita sebagai
masyarakat yang berjiwa nasionalisme telah melakukan hal yang berguna bagi
bangsa.Sekecil apapun itu yang dapat merubah bangsa ini menjadi lebih baik.
Pemahaman dan pelaksanaan
makna dari Bhineka Tunggal Ika merupakan
salah satu langkah dalam mewujudkan nasionalisme. Nasionalisme dapat terwujud
jika kita sebagai masyarakat Indonesia
mampu memahami dan melaksanakan fungsi dari Bhineka Tunggal Ika tersebut.
Fungsi dari Bhineka Tunggal Ika yaitu :
·
memahami
maksud dan tujuan Bhineka Tunggal Ika
·
mewujudkan
cita-cita luhur Indonesia
·
mempertahankan
kesatuan dan persatuan
· membentuk
kepribadian masyarakat Indonesia agar mencintai perbedaan, bukan menentang
perbedaan
·
mewujudkan
perdamaian Indonesia
Hal diatas dapat terwujud jika kita telah melakukan dan
menerapkan makna yang terdapat pada bhineka tunggal ika dalam kehidupan kita
sehari-hari. Selain itu karakter bangsa harus dibentuk agar mencintai perbedaan
dan keseragaman. Sehingga terwujud masyarakat yang aman, tenteram, dan damai.
B. Tanggapan Terhadap Pemilu
Pemilu merupakan sarana langsung bagi masyarakat yang cukup
usia untuk berpartisipasi dalam memengaruhi pengambilan keputusan. Tahapan
proses pemilu antara lain penetapan daftar pemilih, tahap pencalonan kandidat,
tahap kampanye, tahap pemungutan serta penghitungan suara, dan hasil perolehan
suara sehingga kita dapat menentukan kandidat yang terpilih. Sistem pemilu di
Indonesia harus sesuai dengan prinsip pemilu yang bebas, langsung, jujur, adil
dan rahasia. Sistem pemilu 2010 dapat dijadikan acuan penilaian sistem pemilu
di Indonesia saat ini, sistem pemilu tahun lalu ini dapat pula dijadikan
pedoman untuk mewujudkan sistem pemilu mendatang yang lebih baik dengan cara
menilai dan mengevaluasi. Penilaian sistem pemilu ini dapat di lihat dari
berbagai sudut pandang yaitu kondisi sosial ekonomi, kondisi lembaga-lembaga
politik, proses pemungutan suara, proses pemilihan kepala daerah, tatacara
pemilihan, tingkah laku masyarakat dalam memilih, partisipasi perempuan dalam
partai politik, pendapat masyarakat mengenai demokrasi, dan munculnya
masalah-masalah baru dalam pemilu. Kandidat yang maju telah diseleksi
sebelumnya karena harus memenuhi pesyaratan dan kriteria sesuai peraturan yang
berlaku.
Sistem pemilu saat
ini merencanakan banyak pemilu kepala daerah sehingga dalam melakukan proses
pemungutan suara diperlukan informasi dan tatacara pemilu yang efektif kepada
masyarakat luas. Masyarakat Indonesia pada umumnya telah mampu mengikuti proses
pemilu dan menghormati hasil pemilu, namun pemilu di Indonesia masih banyak
menghadapi kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Kendala utama dalam pemilu
yaitu pemberian informasi kepada masyarakat mengenai proses-proses utama dalam
pemilihan kepala daerah. Perlunya peningkatan informasi kepada masyarakat mengenai
proses pemilu yang penting seperti informasi para kandidat, proses pencalonan
kandidat, proses penghitungan suara sampia calon terpilih, kampanye pemilu yang
dilakukan, cara masyarakat mendaftar diri sebagai pemilih, tatacara yang tepat
manandai surat suara, dan dimana serta kapan kita harus memilih. Kurangnya
informasi penting mengenai proses pemilihan ini harus segera ditangani secara
serius karena hal ini sifatnya mutlak harus dimengerti oleh masyarakat yang
memilih dalam pemilu. Maka sebaiknya pembenahan dari dasar oleh pemerintah
harus segera dilakukan misalnya pendidikan dan pemberian informasi yang lengkap
terhadap masyarakat sebagai pemilih. Televisi juga bisa dijadikan sarana
efektif dalam penyampaian informasi pemilu, namun lebih efektif lagi apabila
diiringi dengan pemberian informasi melalui pendidikan formal mengenai proses
pemilu tersebut. Pemberian pendidikan proses pemilu harus memperhatikan
latarbelakang masyarakat yang bervariasi agar informasi yang disampaikan dapat
dimengerti oleh semua lapisan masyarakat Indonesia. Untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pemilu di perlukan sumber informasi seperti
brosur, iklan di media cetak/internet, surat-surat melalui pos, kampanye iklan
di radio, poster, debat/dialog kandidat pemilu dll.
Kepercayaan masyarakat kepada lembaga-lembaga yang berwenang
dalam proses pemilu merupakan faktor
penting dalam pelaksanaan pemilu, sehingga diperlukan peran lembaga-lembaga
pemilu yang efektif dan mampu menjaga nama baiknya. Tingkat kepercayaan masyarakat
pula harus di dukung oleh anggota lembaga-lembaga pemilu yang memiliki keahlian
mengatasi masalah-masalalah pemilu dan mampu bersikap adil dengan tidak memihak
salah satu partai politik. Masyarakat pada umumnya mengajukan usulan jangka
waktu tunggu 5 tahun bagi mantan anggota komisi pemilu untuk dapat menjadi
anggota partai politik, hal ini merupakan antisipasi karena ditakutkan hubungan
anggota yang akrab antara komisi pemilu dengan anggota partai menimbulkan
persekongkolan negatif. Prinsip pemilu yang bebas, langsung, jujur, adil dan
rahasia," yang mengandung makna bahwa lembaga-lembaga pemilu harus
bertindak netral dan transparan dalam proses pemilu. Kandidat-kandidat pada
pemilu ini melakukan proses kampaye yang merupakan bentuk publikasi kepada masyarakat
dan untuk memengaruhi masyarakat supaya memilih kandidat tersebut.
Hal utama yang harus dilakukan pemilih yaitu memastikan
namanya ada dalam daftar pemilih, namun pada umumnya telah ada petugas pemilu
yang mendatangi tiap rumah untuk mendata. Daftar pemilih harus akurat sehingga
masyarakat harus menunjukkan dokumen sah yaitu kartu pemilih dan KTP agar proses pemilu berjalan dengan efektif.
Pada praktek pemilihan, masyarakat akan
dihadapkan pada prosedur pemilihan yaitu
cara melakukan pengecekan daftar pemilih, dan cara menandai kartu suara secara
benar. Hal tersebut mutlak harus dimengerti oleh masyarakat, namun real-nya masih banyak masyarakat yang
belum paham dalam melakukan prosedur itu. Masyarakat juga mengalami kebingungan
karena cara untuk menandai surat suara selalu berubah dari satu pemilu ke
pemilu yang lain dan kurangnya informasi mengenai perubahan tersebut. Maka lembaga-lembaga pemilu harus
mulai memusatkan perhatian dalam pemberian informasi yang tepat terhadap
masyarakat untuk menyelesaikan masalah prosedur ini.
Reformasi pemilu mengenai bertambahnya partisipasi kaum
perempuan sebagai calon dalam pesaingan partai politik mendapat dukungan
masyarakat pada umumnya. Reformasi ini didukung oleh terbukanya pandangan
politik dalam persamaan perlakuan jender, mulai adanya kesadaran bahwa
partisipasi kaum perempuan kurang sekali
dalam jabatan politik, dan perlu partisipasi perempuan pada
perjanjian-perjanjian internasional. Reformasi pemilu juga terjadi pada
Keputusan Mahkamah Konstitusi sebelum Pemilu 2009 yang menghasilkan keputusan
untuk merubah cara pemilihan sebelumnya menjadi pemilihan daftar terbuka,
sehingga pemilih memiliki wewenang untuk menentukan pilihan calon pada daftar
partai yang akan menduduki jabatan jika partainya menang. Sistem pemilu di
Indonesia mengalami berbagai permasalahan-permasalah, salah satunta
permasalahan kekerasan dalam pemilu. Sistem pemilu yang terbuka ini
mengakibatkan persaingan antara sesame kandidat dan antara para pendukung
partai/kandidat tersebut. Diperlukannya pengamanan yang ketat oleh pihak
berwajib supaya tidak terjadi kekerasan pada saat proses pemilu.
C. Calon Pemimpin /Persiden yang ideal itu
seperti apa
Pemilih pemula dalam kategori politik adalah kelompok yang
baru pertama kali menggunakan hak pilihnya. Orientasi politik pemilih pemula
ini selalu dinamis dan akan berubah-ubah mengikuti kondisi yang ada dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada beberapa faktor dominan yang
mempengaruhi pemilih pemula menggunakan hak pilihnya untuk memilih kandidat
yang akan dipilihnya, factor tersebut antara lain :
a. Social Imagery atau Citra Sosial
a. Social Imagery atau Citra Sosial
citra
social adalah citra kandidat atau partai dalam pikiran pemilih mengenai
“berada” di dalam kelompok sosial mana atau tergolong sebagai apa sebuah partai
atau kandidat politik. Dengan kata lain, kita pemilih pemula tentu saja akan
memilih Kandidat yang memiliki stata social yang tinggi atau berasal dari
golongan terpandang.
b.
Identifikasi Partai
Identifikasi
partai yakni proses panjang sosialisasi kemudian membentuk ikatan yang kuat
dengan partai politik atau organisasi kemasyarakatan yang lainnya. Dengan
identifikasi partai, seolah-olah semua pemilih relative mempunyai pilihan yang
tetap. Dari Pemilu ke Pemilu, seseorang selalu memilih partai atau kandidat yang
sama. Dengan kata lain kandidat / partai mampu menjaga nama baik dan tetap
eksistensi setiap pemilihan.
c.
Emotional Feeling (Perasaan Emosional)
Emotional
feeling adalah dimensi emosional yang terpancar dari sebuah kontestan atau
kandidat yang ditunjukkan oleh policy politik yang ditawarkan. Merupakan sebuah
keterikatan emosi kepada kandidat, karena memiliki karisma sehingga orang mudah
percaya.
d.
Candidate Personality (Citra Kandidat)
Candidat
personality mengacu pada sifat-sifat pribadi yang penting yang dianggap sebagai
karakter kandidat. Beberapa sifat yang merupakan candidate personality adalah
artikulatif, welas asih, stabil, energik, jujur, tegar, dan sebagainya.
Kepribadian kendidat juga mempengaruhi eleksibilitas pemilihnya.
e.
Issues and Policies (Isu dan Kebijakan Politik)
Komponen
issues and policies mempresentasikan kebijakan atau program yang di janjikan
oleh partai atau kandidat politik jika menang Pemilu. Dapat dikatakan merupakan
janji kandidat jika terpilih kelak. Hal ini menjadi senjata ampuh untuk menarik
perhatian bagi pemilu pemula.
f.
Current Events (Peristiwa Mutakhir)
Current
events mengacu pada himpunan peristiwa, isu, dan kebijakan yang berkembang
menjelang dan selama kampanye. Current events meliputi masalah domestik dan masalah
luar negeri. Masalah domestik misalnya tingkat inflasi, prediksi ekonomi,
gerakan separatis, ancaman keamanan, merajalelanya korupsi, dan sebagainya.
Masalah luar negeri misalnya perang antar Negara-negara tetangga, invasi ke
sebuah negara, dan sebagainya yang mempunyai pengaruh baik langsung maupun
tidak langsung kepada para pemilih. Seperti halnya tingkat kepedulian kandidat
terhadap kondisi terkini, apakah dia hanya akan diam saja atau ikut turun serta
di ke lapangan.
g.
Personal Events (Peristiwa Personal)
Personal
events mengacu pada kehidupan pribadi dan peristiwa yang pernah dialami secara
pribadi oleh seorang kandidat, misalnya skandal seksual, skandal bisnis,
menjadi korban rezim tertentu, menjadi tokoh pada perjuangan tertentu, ikut
berperang mempertahankan tanah air, dan sebagainya. Seorang kandidat yang
memiliki latar belakang kehidupan yang baik akan sangat diminati karena figure
seorang pemimpin dapat di lihat dari kehidupan pribadinya itu sendiri.
h.
Pemimpin berjiwa leadership (pemimpin)
Seorang
pemimpin yang baik haruslah memiliki jiwa seorang pemimpin. Maksud dari jiwa
pemimpin disini adalah jiwa yang memiliki ketegasan dan responsive yang baik.
Jangan sampai seorang pemimpin hanya menunggu dalam memecahkan permasalahan
umat, akan lebih baik kalau seorang pemimpin memiliki inisiatif untuk melakukan
sesuatu tindakan atau ikhtiar yang berguna bagi masyarakat luas. Karena Yang
terpenting bagi seorang pemimpin bukan memaksa anggotanya menaati kepada
perintahnya, tapi membuat paham apa yang terbaik yang harus dilakukannya dengan
penuh kesadaran. Yang demikianlah merupakan pemikiran-pemikiran yang inisiatif
dari seorang pemimpin.
i.
Pemimpin bijaksana
Seorang
pemimpin haruslah bijaksana dalam hal membuat policy atau kebijakan yang akan
diterapkan bagi masyarakat. Pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang dalam
membuat suatu kebijakan dengan tujuan kepentingan dan kebaikan bersama.
Pemimpin yang bijak, tak perlu kelihatan serba ahli menyelesaikan masalah, tapi
justru memberi peluang anggotanya untuk kian terampil dan percaya diri dalam
mengatasai masalah
j. Pemimpin berakhlak mulia
Seorang
pemimpin yang baik haruslah memiliki akhlak yang mulia, akhlak terpuji.
Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang memiliki pribadi yang unggul. Pribadi
yang unggul adalah kejujuran, disiplin, dan moral yang baik. Kekuatan seorang
pemimpin sejati adalah kemampuan mengendalikan diri. Bagaimana mungkin memimpin
orang lain dengan baik, bila memimpin diri tak sanggup. Maka amat sangatlah
penting bagi seorang pemimpin memiliki akhlak mulia.
k.
Pemimpin yang bertanggung jawab
Tanggung
jawab merupakan salah satu faktor terpenting dari figur seorang pemimpin.
Karena sikap melempar tanggung jawab tidaklah bagi seorang pemimpin.karena
Kebiasaan melemparkan kesalahan dan tanggungjawab kepada orang lain, selain
akan menambah masalah, juga akan menjatuhkan kredibilitas, dan menghilangkan
kepercayaan seorang pemimpin.
Referensi :
http://kampus.inwepo.com/2014/01/kesatuan-nusantara-dalam-kebhinekaan.html
http://sartikasartikaa.blogspot.com/2012/06/sistem-pemilu-di-indonesia-dan-peluang.html
http://phenabiru.wordpress.com/2013/04/28/kriteria-calon-pemimpin-yang-baik-bagi-pemilih-pemula/